PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS TYPHOID DI RUANG PARIKESIT RS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO

Demam tifoid merupakan infeksi yang bersifat mendadak atau akut biasanya pada saluran
pencernaan, terdapat gejala awal yaitu gangguan pencernaan dan kesadaran, demam lebih dari satu
minggu (Maghfiroh & Siwiendrayanti, 2016). Penyakit infeksi terjadi karena masuknya
mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit
tenggorokan, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan pneumonia. Penyakit infeksi ditandai
dengan terjadinya demam (Pratiwi et al., 2021). Demam adalah peningkatan suhu tubuh 1oC atau
lebih di atas nilai rata-rata suhu normal dimana suhu tubuh normal berkisar antara 35,5 – 37,5 oC
suhu oral, 34,7 – 37,3 oC suhu aksila dan 36,6-37,9 oC suhu rektal (Potter & Perry, 2015). ).
United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan sekitar 12
juta anak meninggal setiap tahunnya, salah satunya disebabkan oleh demam (Arifuddin, 2016).
Angka kejadian demam di dunia diperkirakan mencapai 4-5% dari total penduduk di Amerika
Serikat, Amerika Selatan, dan Eropa Barat. Angka kejadian demam di Asia lebih tinggi, seperti di
Jepang yang melaporkan kejadian demam antara 6-9% kejadian demam, di India 5-10% dan di
Guam 14% (Francis et al., 2016). Berdasarkan penelitian Pathak et al., (2020) diketahui bahwa
kejadian demam pada anak dengan penyakit infeksi di India adalah 47%. Jumlah penderita demam
di Indonesia dilaporkan memiliki insiden yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yaitu
sekitar 80-90% dari semua demam yang dilaporkan merupakan demam sederhana (Kemenkes RI,
2017).