HUBUNGAN BURNOUT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD AJIBARANG

Perawat perlu menunjukkan perilaku caring untuk membentuk hubungan yang
seimbang dan harmonis antara perawat dan pasien. Caring yang rendah dapat
dipengaruhi oleh burnout. Burnout merupakan suatu kondisi sindrom yang terjadi
akibat tekanan kronis di lingkungan kerja yang belum berhasil ditangani dengan
baik. Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi apakah terdapat korelasi antara
burnout dan caring perawat di ruang rawat inap RSUD Ajibarang. Metode :
penelitian ini dirancang menggunakan korelasi dengan pendekatan crosssectional. Metode pengambilan sampel yang diterapkan adalah non-probability
sampling dengan total sampel sejumlah 44 perawat, menggunakan instrumen
penelitian kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) dan Caring Behaviors
Inventory I (CBI) dengan analisis Spearman Rank. Hasil penelitian diperoleh
responden sebagian besar berusia 31-40 tahun (59,1%), berjenis kelamin paling
banyak perempuan (75,0%), dengan pendidikan terakhir tertinggi yaitu diploma
(56,8%), dan lama kerja tertinggi yaitu > 5 tahun (68,2%). Diketahui bahwa
persentase tertinggi burnout pada kategori sedang sebanyak 39 responden (88,6%)
dan persentase tertinggi perilaku caring pada kategori baik sebanyak 22
responden (50,0%). Hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara burnout dan perilaku caring perawat, dengan
nilai sebesar 0,076 dan nilai cc sebesar 0,324, yang menandakan adanya korelasi
yang rendah. Kesimpulan tidak ditemukan korelasi antara tingkat burnout dan
perilaku caring perawat di ruang rawat inap RSUD Ajibarang