PERBANDINGAN KEJADIAN SHIVERING PASCA INHALASI DAN SPINAL ANESTESI PADA PASIEN ELEKTIF DI RSI PURWOKERTO

Anestesi terbagi menjadi dua jenis yatu anestesi general dan anestesi regional.
Tindakan anestesi mempunyai efek samping, salah satunya adalah Shivering.
Shivering dapat disebabkan banyak faktor salah satunya adalah usia, jenis kelamin,
Indeks Massa Tubuh (IMT). Shivering merupakan komplikasi anestesi yang apabila
tidak ditangani dengan benar maka akan berdampak buruk bagi pasien seperti
meningkatkan produksi CO2, meningkatkan hipoksemia, arteri,asidosis laktat,
meningkatkan tekanan intra okuler, meningkatkan tekanan intra kranial dan
lainnya. Penelitian ini bertujuan Mengetahui apakah ada perbedaan kejadian
shivering pasca inhalasi dan spinal anestesi pada pasien elektif di Rumah Sakit
Islam Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian deskriptif komparatif menggunakan pendekatan Cross-Sectional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling sebanyak 102
responden, yaitu repsonden dengan anestesi inhalasi 51 dan kelompok spinal 51
responden. Instrumen penelitian lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Terdapat perbedaan kejadian shivering pasca inhalasi dan spinal anestesi
dengan hasil uji Man Whiteney nilai mean test derajat shivering pada kelompok
inhalasi LMA adalah 61,00 dan nilai mean test derajat shivering pada kelompok
spinal adalah 42,00. Perolehan nilai Z Statistic pada dua kelompok adalah -4,808
dengan p-value sebesar 0,000 (p<0,05).