PERBEDAAN PENGGUNAAN JARUM 25G DAN 27G TERHADAP KEJADIAN POST DURAL PUNCTURE HEADACHE PADA PASIEN SPINAL ANESTESI DI RS KHUSUS BEDAH JATIWINANGUN PURWOKERTO

Post Dural Puncture Headache (PDPH) merupakan komplikasi yang sering
terjadi pada anestesi spinal atau tusukan dural dan merupakan situasi yang tidak
nyaman bagi pasien dan ahli anestesi. Hal ini berhubungan dengan kebocoran
Cerebrospinal Fluid (CSF) melalui lubang tusukan yang disebabkan oleh jarum.
Penggunaan jarum 25G dengan ukuran diameter yang cukup besar dapat
menyebabkan kebocoran Liquor Cerebrospinalis (LCS) lebih banyak sehingga
menyebabkan angka terjadinya Post Dural Puncture Headache (PDPH) hingga
25% dan pada penggunaan jarum ukuran 27G yang memiliki diameter jarum lebih
kecil dari jarum 25G menyebabkan angka kejadian PDPH lebih kecil yaitu 2%
karena keluarnya cairan LCS melalui dura menjadi lebih sedikit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan jarum spinal 25G dan 27G
terhadap kejadian Post Dural Puncture Headache (PDPH) pada pasien spinal
anestesi di RS Khusus Bedah Jatiwinangun. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan purposive
sampling. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa nilai p value sebesar 0.002
sehingga dapat disimpulkan 0.002 < 0.05 maka dari itu Ha diterima dan H0
ditolak, yang artinya ada perbedaan antara karakteristik pengunaan jarum spinal
25G dan 27G dengan kejadian Post Dural Puncture Headache (PDPH) pada
pasien anestesi.