PENGALAMAN PENATA ANESTESI DALAM MENANGGULANGI KETIDAKEFEKTIFAN OBAT SPINAL ANESTESI DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Spinal anestesi merupakan tindakan anestesi yang paling sering dilakukan. Terdapat
5% spinal anestesi dari 15 juta operasi tiap tahun di dunia namun dengan frekuensi
ketidakefektifan sekitar 1 sampai 17%, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang pengalaman penata anestesi dalam menanggulangi ketidakefekitifan obat
spinal anestesi di RSUD dr. Soedirman Kebumen. Tujuan dari penilitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengalaman penata anestesi dalam menanggulangi
ketidakefektifan obat spinal anestesi di Rumah Sakit Daerah dr. Soedirman
Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi dengan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan
metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan metode snowball
sampling. Hasil penelitian ini mendapatkan empat tema yaitu: Faktor-faktor yang
mempengaruhi spinal anestesi, Keamanan dan kenyamanan tindakan,
Penanggulangan ketidakefektifan spinal anestesi, dan Kewajiban penata anestesi.
Faktor yang dapat menyebabkan ketidakefektifan spinal anestesi meliputi faktor
SDM, pasien, teknik penyuntikan, dan kualitas obat terutama bagaimana tetacara
penyimpanan obat yang benar. Tingkat stressor dan kejenuhan kerja dapat
mempengaruhi performa penata anestesi sehingga mempengaruhi faktor lainnya.
Persiapan dan evaluasi perlu diperhatikan guna meminimalkan risiko dan mencegah
kejadian ketidakefektifan spinal anestesi kedepannya. Berdasarkan pengalaman
para penata anestesi, faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan antara lain
sumber daya manusia baik dari segi pengalaman dan wawasan, persiapan dari
pasien, teknik penyuntikan, dan kualitas obat.