PERBEDAAN TINGKAT NYERI TENGGOROKAN PASCA EKSTUBASI ENDOTRACHEAL TUBE (ETT) DAN LARYNGEAL MASK AIRWAY (LMA) Di RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Anestesi umum adalah kondisi dimana pasien kehilangan kesadaran sepenuhnya
setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu. Sakit tenggorokan merupakan
komplikasi umum pada pasien pasca operasi dengan anestesi umum setelah
ekstubasi dengan ETT maupun LMA. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya
perbedaan tingkat nyeri tenggorokan pasca ektubasi endotracheal tube dan
laryngeal mask airway. Metode: Penelitian ini menggunakan metode jenis
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 78
responden yang menjalani operasi dan dilakukan ekstubasi dengan endotracheal
tube dan laryngeal mask airway di Rumah Sakit Dr. Soedirman Kebumen. Analisis
data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Masing-masing kelompok yang
menggunakan endotracheal tube dan laryngeal mask airway sebanyak 39
responden. Tingkat nyeri tenggorokan pasca ekstubasi endotracheal tube sebanyak
34 responden (84,6%) sedangkan laryngeal mask airway sebanyak 27 responden
(69,2%). Uji Mann-whitney didapatkan p Value yaitu 0,022 < 0,05. Kesimpulan:
Adanya perbedaan yang siginifikan tingkat nyeri tenggorokan pada pasien pasca
operasi dengan teknik ekstubasi laring mask air way dan teknik ekstubasi
endotracheal tube di RSUD dr. Soedirman Kebumen.