HUBUNGAN BURNOUT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSUD PANTI NUGROHO PURBALINGGA

Motivasi kerja perawat yang rendah akan berdampak negatif pada kualitas
pelayanan yang akan diberikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi
perawat menurun yaitu burnout. Burnout merupakan kelelahan secara fisik,
emosi, dan mental karena berada dalam situasi yang emosional. Burnout ditandai
dengan tiga gejala yaitu perasaan yang disertai menurunnya energi, perasaan
negatif pada pekerjaan seseorang, dan menjadi kurang profesional terhadap
pekerjaan. Di Indonesia hasil penelitian (Wati, 2019) menunjukan 84,2% perawat
di ruangan mengalami kejenuhan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan burnout dengan motivasi kerja perawat di RSUD Panti Nugroho
Purbalingga. Metode penelitian ini menggunakan metode studi analitik
observasional dengan jenis desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel
yaitu total sampling dengan jumlah responden 75 orang. Instrument penelitian ini
menggunakan kuesioner MBI (Maslach Burnout Inventory) dan kuesioner
motivasi kerja. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mengalami
burnout berat dengan jumlah 48 perawat (64%) dan responden mengalami
motivasi kerja kurang baik dengan jumlah 58 perawat (77,3%). Analisis data
menggunakan analisa deskriptif chi-square. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan burnout dengan motivasi kerja perawat di RSUD Panti
Nugroho Purbalingga (p-value 0,026). Sehingga, diharapkan perawat dapat
meningkatkan dan mempertahankan motivasi kerja, dan pihak rumah sakit dapat
mengkaji ulang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi burnout dan menurunya
motivasi kerja perawat agar perawat dapat memberikan pelayanan yang terbaik
untuk pasien.