POTENSI DAN UJI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SEDIAAN LOTION EKSTRAK DAGING BUAH LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch.) SEBAGAI TABIR SURYA

Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan kulit menjadi
kering, terbakar, kemerahan, iritasi, penuaan dan meningkatkan risiko kanker
kulit. Produk yang dapat mengurangi efek negatif dari paparan sinar ultraviolet
ialah tabir surya. Buah labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) merupakan buah
yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid yang memiliki
gugus kromofor sehingga berpotensi sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui nilai SPF, sifat fisik dan stabilitas dari sediaan lotion ekstrak
daging buah labu kuning (Cucurbita moschata Durch.). Sediaan lotion dibuat
dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi ekstrak sebesar 15%, 17,5% dan 20%.
Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimental laboratorium. Hasil
penelitian menunjukkan nilai SPF tertinggi hingga terendah didapatkan pada F3
yaitu 8,274 (Proteksi maksimal) F2 7,898 (Proteksi ekstra) dan F1 7,401 (Proteksi
ekstra). Hasil sifat fisik menunjukkan lotion yang dihasilkan homogen, tekstur
kental, pH pada rentang 6,4-6,9, viskositas pada rentang 3.263,9-7.177,2 cP, daya
sebar pada rentang 6,18-6,78 cm dan daya lekat pada rentang 5,38-7,48 detik. Hasil
uji stabilitas sediaan lotion menunjukkan pH yang stabil, viskositas tidak stabil,
daya lekat stabil pada F2, daya sebar stabil. Uji SPF siklus ke 6 diperoleh F1
4,955 (proteksi sedang), F2 5,184 (proteksi sedang) dan F3 6,473 (proteksi
ekstra). Kesimpulan lotion SPF yang tertinggi ialah pada F3 yaitu 8,274 (proteksi
maksimal), sifat fisik homogen, pH 6,5, viskositas 7.177,2 cP, daya lekat 7,48 detik,
daya sebar 6,78 cm. Uji stabilitas yang paling stabil ialah pada F2. Uji nilai SPF pada
siklus ke 6 menghasilkan nilai SPF yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil
nilai SPF sebelum dilakukan uji stabilitas.