UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL, ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA DAUN LAMUN (Enhalus acoroides) PADA EDEMA KAKI TIKUS GALUR WISTAR DENGAN INDUKSI KARAGENAN

MUNAWAROH, FATIMAH (2023) UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL, ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA DAUN LAMUN (Enhalus acoroides) PADA EDEMA KAKI TIKUS GALUR WISTAR DENGAN INDUKSI KARAGENAN. S1 thesis, UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA.

[thumbnail of AWAL] Text (AWAL)
1. AWAL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (700kB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
2. BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (100kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (254kB)

Abstract

Inflamasi adalah suatu respon terhadap cedera jaringan dan infeksi dalam sel
tubuh. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
potensi sumber daya laut yang melimpah. Tanaman lamun (Enhalus acoroides)
merupakan tanaman yang banyak ditemukan di laut Indonesia. Daun lamun
(Enhalus acoroides) mengandung beberapa metabolit sekunder yang diduga
berkhasiat sebagai antiinflamasi. Jenis pelarut yang berbeda berpengaruh terhadap
% hambatan inflamasi yang didapat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh jenis pelarut pada ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana
daun lamun (Enhalus acoroides) pada edema kaki tikus galur wistar yang
terinduksi karagenan dan mengetahui nilai AUC dan % DAI yang dihasilkan.
Pengujian antiinflamasi menggunakan metode pembentukan radang buatan. Setiap
hewan uji diinjeksi dengan larutan karagenan 1% secara subplantar pada kaki kiri
belakang. Pada menit ke 60 setelah pemberian injeksi karagenan 1%, hewan uji
diberikan perlakuan secara peroral dengan ketentuan : kelompok 1 kontrol negatif
(Na CMC 0,5%), kelompok 2 kontrol positif (Na diklofenak) serta kelompok 3, 4
dan 5 yaitu ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana daun Enhalus acoroides
dosis 750 mg/kgBB. Volume udem setelah diberi perlakuan diukur kembali pada
jam ke 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 menggunakan plestismometer. Data nilai AUC
dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS dengan uji ANOVA. Hasil
persen daya antiinflamasi yang paling tinggi adalah kelompok kontrol positif yaitu
sebesar 44,853%, diikuti kelompok ekstrak metanol sebesar 39,834%, kelompok
etil asetat 26,132%, serta kelompok n-heksana 22,778%. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan ekstrak yang memiliki potensi menghambat inflamasi paling
efektif yaitu ekstrak metanol daun Enhalus acoroides.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Antiinflamasi, daun Enhalus acoroides, Karagenan
Subjects: Kesehatan > Farmasi
Kesehatan
Divisions: Fakultas Kesehatan > S1 Farmasi
Depositing User: Lutfiah Zainur Rokhmi
Date Deposited: 24 Jun 2025 08:35
Last Modified: 24 Jun 2025 08:35
URI: http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/3446

Actions (login required)

View Item
View Item