KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA PASIEN POST OPERASI TURP (TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE) DI RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Transurethral Resection Of The Prostate (TURP) merupakan tindakan bedah menggunakan resektoskop untuk mengangkat jaringan prostat melalui uretra yang mempunyai komplikasi jangka panjang disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi menjadi salah satu masalah seksual yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya karena seks termasuk salah satu hal penting bagi seorang pria. Berdasarkan data dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto tindakan TURP mengalami kenaikan selama kurun waktu 2013-2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian disfungsi ereksi pada pasien post operasi TURP di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto.
Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan populasi 122 pasien. Pengambilan sampel diambil dengan teknik cluster sampling sejumlah 55 responden. Analisa data yang digunakan univariat dan instrumen yang digunakan International Index of Erectile Function 5 dan Zung Self-Rating Anxiety Scale. Hasil penelitian ini menunjukan lebih dari setengahnya responden berusia >65 tahun dan semua responden mengalami disfungsi ereksi setelah pembedahan TURP dengan frekuensi dan tingkat disfungsi ereksi yang bervariasi sesuai dengan kategori usia, lama waktu post pembedahan TURP, penyakit penyerta, tingkat kecemasan, obat-obatan yang dikonsumsi dan kebiasaan merokok.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kemungkinan kejadian disfungsi ereksi tidak berhubungan dengan beberapa karakteristik yang digunakan karena berdasarkan hasil penelitian ini kejadian disfungsi ereksi lebih diperberat dengan kategori usia yang mayoritas pada rentang usia 56 tahun ke atas atau di penelitian ini paling banyak pada usia >65 tahun yaitu 34 responden (61.8%).