HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MENJALANKAN SOP PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG PERINATALOGI RSUD AJIBARANG

Pemasangan infus atau terapi infus intravena (IV) merupakan tindakan invasif yaitu memasukkan jarum abocath ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus dan dialiri cairan infus serta memiliki risiko terjadi infeksi nosokomial. Pemasangan infus dapat mengakibatkan infeksi nosokomial seperti phlebitis yang bisa disebabkan oleh infeksi mikroorganisme ketika pasien tersebut dirawat di rumah sakit, dan diikuti dengan manifestasi klinis sekurang kurangnya 3x24 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan perawat dalam menjalankan SOP pemasangan infus dengan kejadian phlebitis di ruang Perinatalogi RSUD Ajibarang. Desain penelitian menggunakan analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana setiap responden perawat akan melakukan pemasangan infus terhadap 2 responden pasien, sehingga jumlah responden pasien menjadi 22. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi SOP pemasangan infus dan lembar observasi kejadian phlebitis. Analisis statistik menggunakan Chi Square dengan fisher’s exact test . Kesimpulan hasil penelitian didapatkan kepatuhan perawat baik sebanyak 54,5%, dan kejadian phlebitis sebesar 31,8%. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan perawat dalam menjalankan SOP pemasangan infus dengan kejadian phlebitis di ruang Perinatalogi RSUD Ajibarang dengan nilai p-value sebesar 0,020.