AKTIVITAS ANTIDIARE DAN ANTIBAKTERI PADA GENUS MUSA : LITERATURE REVIEW

Berbagai jenis tanaman obat sudah banyak diteliti dan dikembangkan sebagai sumber utama dalam penemuan obat-obat baru. Salah satu tanaman yang digunakan berasal dari genus musa. Secara tradisional Musa paradisiaca dan Musa sapientum digunakan dalam pengobatan diare (buah tidak matang) yang memiliki efek sebagai astringen, selain itu juga mempunyai efek antibakteri. Bakteri patogen yang biasanya menyerang pada manusia adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antidiare dan antibakteri pada genus musa berdasarkan data ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Pencarian data dilakukan secara online pada database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct diperoleh 7 jurnal acuan baik nasional maupun internasional. Berdasarkan data ilmiah aktivitas antidiare pada tumbuhan genus musa terdapat pada pada bagian biji Musa sapientum, buah pisang kluthuk (Musa Balbisiana BB) dan kulit pisang raja (Musa paradisiaca L.) dan aktivitas antibakteri pada tumbuhan genus musa terdapat pada daun Musa acuminata (Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginos), kulit Musa sapientum (Salmonella typhi dan Escherichia coli) dan kulit pisang kepok (Eschericia coli dan Staphylococcus aureus) dan batang tanaman pisang ambon (Staphlyococcus Aureus). Tanaman genus musa memiliki aktivitas antidiare dan antibakteri, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber senyawa aktif baru dengan aktivitas antidiare dan antibakteri.