HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DENGAN LUMBAL ANESTESI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD dr.R.GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Kecemasan merupakan respon terhadap situasi tertentu yang mengancam. Lumbal anestesi merupakan anestesi yang dilakukan pada pasien yang masih dalam keadaan sadar. Salah satu faktor yang dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi yaitu memberikan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antara perawat-klien dengan tujuan membantu klien memperjelas dan mengurangi beban pikiran serta diharapkan dapat menghilangkan kecemasan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan lumbal anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD dr.R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan metode observasional menggunakan pendekatan survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua pasien pre operasi elektif dengan lumbal anestesi. Pengambilan sampel diambil dengan teknik Accidental sampling sejumlah 68 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tentang komunikasi terapeutik dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisa data bivariat menggunakan Uji Spearmen-Rank.
Hasil penelitian terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan kecemasan pasien pre-operasi dengan p-value 0,000 dan spearman rank sebesar 0,503.
Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien dengan nilai p-value sebesar 0,000 ( p < 0,05).