TOSEH ADI, GALUNG (2018) ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Ny.S DENGAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN. D3 thesis, Universitas Harapan Bangsa.
AWAL.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (865kB)
BAB I galung.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (205kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (12kB)
Abstract
A. LATAR BELAKANG
Penyakit menular seksusal (PMS) merupakan berbagai infeksi yang
dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. PMS
merupakan satu diantara penyebab penyakit utama di dunia dan telah
memberikan dampak luas pada masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi
di banyak negara. Menurut The Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) terdapat sekitar 20 juta kasus baru PMS dilaporkan
per-tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah
kelompok umur yang memiliki resiko paling tinggi untuk tertular PMS,
dimana 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini (CDC,
2010).
Berdasarkan data WHO (tahun 2010) negara dengan prevalensi PMS
tertinggi di dunia yaitu Papua New Guenia, dimana kurang lebih 2 juta.
PMS didiagnosa setiap tahunnya, diantaranya gonoroe sebanyak 34%, sifilis
26% dan bakterial vaginosis 57% (Handayani, dkk, 2013).
Angka kejadian Penyakit Menular Seksual (PMS) saat ini cenderung
meningkat di Indonesia. Jumlah kasus penyakit menular seksual di
Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan kasus ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang semakin
baik. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi
masih banyak yang belum terdeteksi. Di Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2009, kasus PMS diobati sebesar 77,80%, mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan cakupan tahun 2008 sebesar 98,14%. Ini berarti
belum seluruh kasus PMS yang ditemukan diobati atau belum mencapai
target yaitu 100% (Dinkes, 2009). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kota Semarang tahun 2009, ada beberapa PMS yang mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2008 diantaranya kandidiasis dari 443 menjadi 308,
bakteri vagina dari 151 menjadi 144, HIV dari 114 menjadi 9, gonorrhoe
dari 120 menjadi 71, condyloma acuminate dari 95 menjadi 68, herpes
genetalis dari 68 menjadi 59, AIDS dari 23 menjadi 17 dan syphilis dari
6 menjadi 2. Meskipun begitu belum semua unit pelayanan baik rumah
sakit maupun Puskesmas melaporkan data PMS ke Dinas Kesehatan Kota
Semarang (Mulati, dkk, 2016).
Insidensi sipilis mengalami peningkatan yang pesat yaitu sebanya
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Keperawatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Salman Al Farizi |
Date Deposited: | 19 Oct 2021 06:47 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:47 |
URI: | http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/719 |