HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Pasien yang akan menjalani operasi dapat mengalami kecemasan demikian juga keluarganya. Komunikasi terapeutik menjadi sangat penting untuk menurunkan kecemasan keluarga pasien, karena keluarga merasa interaksinya dengan perawat merupakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, perasaan dan informasi sehingga dapat mengatasi kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien pre operasi di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto. Desain penelitiannya adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 66 responden yang merupakan keluarga pasien pre operasi di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis statistik menggunakan korelasi rank spearman. Instrumen penelitiannya berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tingkat kecemasan pada keluarga pasien pre operasi adalah cemas sedang (68,19%), dan sebagian besar komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat adalah baik (69,70%). Ada hubungan komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto dengan nilai korelasi sebesar - 0,783 yang berarti kekuatan hubungan adalah kuat dengan arah hubungan negatif yang artinya semakin baik komunikasi terapeutik maka kecemasan semakin turun.( p=0,000; p<0,05).