GAMBARAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) POST OPERASI PROSTATECTOMY DI RUMAH SAKIT WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO

Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di Indonesia merupakan kelainan urologi kedua setelah batu saluran kemih yang banyak dijumpai di klinik Urologi. Penatalaksanaan perawat dalam pasien post operasi pasien BPH salah satunya dengan pemasangan kateter uretra. Kateterisasi urin berdampak trauma pada uretra dan menimbulkan ketidaknyamanan serta rasa nyeri yang signifikan pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat nyeri pada pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) post operasi prostatectomy di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Purwokerto. Desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah consecutive sampling, sampel penelitian ini adalah pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di Rumah Sakit Wijaya Kusuma pada tahun 2017 sebanyak 25 responden. Analisa statistik menggunakan analisis distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan terbanyak memiliki umur kategori dewasa lanjut sebanyak 14 responden (56%), terbanyak memiliki tingkat pendidikan kategori pendidikan menengah sebanyak 12 responden (48%), terbanyak adalah bekerja sebanyak 15 responden (60%) dan terbanyak memiliki tingkat nyeri kategori sedang sebanyak 13 responden (52%).