PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD DR. R. GOETOENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2019

Tingkat stres kerja yang tinggi berpengaruh kinerja seseorang menurun dan cenderung tidak produktif. Stres pada perawat perlu diatasi, karena apabila seorang perawat mengalami stres yang tinggi akan berdampak pada kualitas pelayanannya. Seorang perawat IGD dan ICU terkena stres maka kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan akan menurun, pada akhirnya akan mendatangkan keluhan dari pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres kerja pada perawat IGD dan ICU di RSUD dr. R. Goetoeng Taroenadibrata Purbalingga. Penelitian in menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan komparatif study dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini semua perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dan instrumen yang digunakan yaitu Attribution of Responsibility for Stress Questionnaire (ARSQ). Analisis data menggunakan analisis univariat dan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usia rata-rata usia perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) 41,91 tahun, berjenis kelamin laki-laki (54,5%) dengan tingkat pendidikan yang paling dominan D3 keperawatan (63,6%). Perawat ICU usia rata-rata 36,09 tahun, berjenis kelamin Perempuan (54,5%), dengan tingkat pendidikan yang paling dominan D3 keperawatan (72,7%). Stres kerja yang paling dominan pada perawat di IGD yaitu stres kerja ringan (63,6%) dan di Intensive Care Unit (ICU) yang paling dominan adalah stres kerja ringan (54,5%). Hasil analisis menunjukan tidak terdapat perbedaan antara stres kerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, p value 0,669 (p > 0,05).