ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN Ny. M UMUR 22 TAHUN G2 P1 A0 Ah0 UMUR KEHAMILAN 42 MINGGU 1 HARI DENGAN KEHAMILAN SEROTINUS DI RUANG MENUR RSUD Hj.ANNA LASMANAH BANJARNEGARA TAHUN 2018

Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaanya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain di setiap 100.000 kelahiran hidup. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yaitu 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Terjadi penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) (Kemenkes RI, 2016). Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Angka kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2017). Penyebab dari Angka Kematian Ibu secara langsung adalah perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum menduduki peringkat terbesar sebagai penyebab AKI. Perdarahan postpartum adalah kehilangan darah dari jalan lahir sebanyak 200 ml, atau lebih dalam 24 jam setelah melahirkan. Perdarahan postpartum disebabkan karena atonia uteri faktor predisposisi rengangan rahim yang berlebihan (kehamilan kembar, polihidramnion, bayi berukuran besar), multiparitas (fibrosis pada otot rahim), persalinan lama (inersia uteri), persalinan yang dipercepat dengan Sytocinon, anestesi umum, plasenta previa, abrupsio plasenta (Kevin, 2014). Perdarahan postpartum salah satunya akibat komplikasi kehamilan serotinus. Komplikasi terhadap ibu yang mengalami kehamilan serotinus yaitu menimbulkan rasa takut akibat terlambat melahirkan dan perdarahan post partum yaitu atonia uteri yang disebabkan oleh janin besar ataupun penggunaan oxytosin untuk induksi (Manuaba, 2008).