PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN STRES PADA LANSIA DI POSYANDU PULASARI DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

Latar Belakang: Terapi tertawa (laughter therapy) bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu epinefrin dan kartisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit baik fisik maupun mental. Terapi tertawa juga bisa mengatasi stres pada individu.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan stres pada lansia di Posyandu Pulasari Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra eksperimen, sedangkan jenis rancangan penelitiannya adalah one group pre and posttest design. Besar sampel yang diambil sebesar 16 responden menggunakan teknik Accidental. Analisis ini menggunakan uji statistik uji paired sample t-test.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan stres sebelum dilakukan perlakuan memiliki nilai mean 17,38 dengan nilai terendah 15 dan tertinggi 20. Sedangkan stres sesudah dilakukan perlakuan memiliki nilai mean 6,62 dengan nilai terendah 0 dan tertinggi 15. Perbedaan tingkat stres pada lansia sebelum dan sesudah dilakuan terapi tertawa yang artinya ada pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan stres pada lanisa.