ASTIANINGSIH, RINI (2018) ASUHAN KEBIDANAN PADA NY Y UMUR 26 TAHUN P1 A0 Ah 1 2 JAM POST PARTUM DENGAN PREEKLAMSIA BERATDI RUANG BOUGENVIL RSUD dr.R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA. D3 thesis, Universitas Harapan Bangsa.
AWAL.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (257kB)
BAB I rini.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (75kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (11kB)
Abstract
Word Health Organization (WHO), menjelaskan angka kematian ibu dari mulai terendah di negara Jepang sejumlah 2,7/1000 KH dan dinegara Singapore berjumlah 2,7/1000 KHangka kematian ibu dinegara Papua Nugini berjumlah 57,3/1000 KH dinegara China AKI berjumlah 10,7/1000 KH
penyebab dari kematian ibu adalah komplikasi obstetrik langsung yaitu sebanyak lebih dari 70%, perdarahan (25%), infeksi (15%), aborsi tidak aman (13%), eklampsia (tekanan darah tinggi menyebabkan kejang-kejang 12%), kelahiran sungsang (8%) (WHO, 2016 ). Di Indonesia pada umumnya jumlah presentase yang kehamilannya diperiksa oleh tenaga kesehatan berjumlah mencapai 93,9% sedangkan presentase jumlah dari kehamilan pemeriksaan K4 atau 4 kali berjumlah
77,4%.dari presentasi anak terakhirnya yang terlindung dari
tetanusneonatorum berjumlah sekiatar 57,5%, sedangkan presentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan berjumlah 90,9% untuk jumlah presentase persalinan difasilitasi kesehatan mencapai 79,0% jumlah kelahiran
pada 2015 mencapai 17.08% (SDKI, 2016). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama postpartum. Angka kematian ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetri yang
rendah pula (Dinkes Jateng 2016).
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Kebidanan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan > D3 Kebidanan |
Depositing User: | Salman Al Farizi |
Date Deposited: | 20 Oct 2021 08:24 |
Last Modified: | 12 Sep 2022 01:56 |
URI: | http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/908 |